Share

Bab 63

Winda menarik napas panjang, kemudian bertanya, “Di mana Pak Jefri?”

Perawat itu tercengang sejenak, kemudian menjawab, “Di lobi bawah, Bu.”

Tadinya perawat itu ingin mengantarkan Pak Jefri langsung ke kamar Winda, tapi Jefri tidak bersedia. Aneh sekali.

“Terima kasih,” ujar Winda yang kemudian berjalan menuju lift.

Malam itu, lobi rumah sakit sepi. Winda hampir seketika melihat sosok yang dikenal di area tunggu.

Jefri mengenakan jaket kulit hitam dan celana jeans, dengan topi lebar menutupi kepalanya. Dia duduk di bangku area tunggu, sibuk dengan ponselnya. Wajahnya tampak tidak sabar.

Setelah berpikir sejenak, Winda mendekati Jefri.

Ketika Jefri mendengar suara langkah kaki, ia segera meletakkan ponsel dan mengangkat kepala. Jefri melihat sebuah wajah cantik bening seperti mutiara. Sesaat, Jefri terkejut. Dia tidak mengenali bahwa orang itu adalah Winda.

Wajar saja. Dulu karena suruhan salah Luna, Winda mengira bahwa Jefri suka wanita yang lebih nakal dan menarik, sehingga Winda se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status