Share

Bab 64

“Nggak usah basa-basi, lah. Kamu ke sini mau ngapain?” Winda menunjukkan rasa tidak sabarnya.

Jefri, yang mendengar nada tidak sabar dalam suaranya, hampir saja meledak. Namun, tiba-tiba matanya tertuju pada bibir merah Winda yang terluka. Jefri kemudian menyadari sesuatu sehingga wajahnya memucat.

"Bibirmu ...." Jefri berkata dengan gigi terkatup erat, tangannya yang sedang memegang bunga terlipat, ekspresinya seolah-olah sedang dikhianati.

Tiba-tiba Jefri teringat pada saat dia menelepon Winda malam itu, dan Hengky yang menjawab teleponnya. Bagaimana bisa mereka berdua berada di satu kamar pada malam hari, dan Winda sedang mandi ....

Jefri menggigit giginya dengan marah. Ada perasaan cemas tanpa alasan di hatinya. Jefri semakin tidak sabar. Jefri kemudian mengatakan kata-kata yang lebih sinis dan tajam.

“Winda, kamu sebegitunya nggak punya malu? Kamu haus belaian pria banget memangnya, hah? Kamu bilang kamu suka sama aku, maksudnya apa?” Jefri menunjuk ke arah bibir Winda, sambil ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status