Share

Bab 94

Tatapannya itu membuat Winda merasa makin tidak nyaman. Alhasil, Winda pun terburu-buru mengambil tasnya dan berlari keluar seperti sedang kabur dari sesuatu. Dia hampir saja menabrak orang lain ketika membuka pintu. Begitu mendongak ke atas, Winda melihat Willy sedang bersandar tanpa mengira ada orang yang akan membuka pintu.

“A-aku nggak ….”

Seketika Willy ingin menjelaskan kalau dia tidak ada maksud menguping, di saat itu pula menyadari ada yang aneh dengan ekspresi Winda. Namun, Winda sudah berlari meninggalkannya sebelum Willy sempat bertanya apa yang terjadi. Willy hanya menatap kebingungan, lalu dia mengalihkan pandangannya kembali ke dalam bangsal.

“Kenapa kamu nggak jelasin keWinda kalau kamu nggak ada hubungan apa-apa sama Yuna? Tadi aku lihat kayaknya dia nangis,” kata Willy.

“Nggak ada yang perlu dijelasin.”

“Kalau kamu nggak ngomong apa-apa, yang ada Winda yang jadi salah paham. Lagi pula apa untungnya juga buat kamu?”

“Nggak ada, aku nggak peduli.”

“Kamu masih marah sama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status