Share

Bab 131

Bab 131

"Ar." Ervan memanggil Aryanti, yang kini sedang menghadap wastafel mencuci wajahnya, agar air mata yang tak dapat dia bendung, tidak terdeteksi oleh Ervan.

Tangan Aryanti meraih handuk, lalu menyeka wajah ayu yang kini sayu ini. Terlihat lelah di matanya.

"Tumben belum tutup. Banyak pasien? 'kan aku bilang kurangi pasien," Ervan meraih pinggang Aryanti. Mengecup bibir mungil wanita ayu ini. Menatap bola mata kecoklatan milik wanita pujaannya.

"Tadi ada pasien, maksa konsultasi, padahal sudah di bilang tutup." Aryanti mencoba beralibi, dia tau Ervan sedang mencari kebenaran lewat bola matanya.

"Suamiku tersayang, cinta banget ya, sama Dokter cantik ini?" Aryanti mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Cinta banget, makanya jangan kebanyakan kerja, jangan terlalu lelah, biar lelaki ini dapat terpuaskan di ranjang." Ervan melumat bibir Aryanti.

"Memang selama ini tak terpuaskan?" Suara Aryanti sudah terdengar serak. Setelah dicium Ervan dengan lembut tetapi menggebu.

"Sangat pu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status