Bab 26. Baik-Baik saja.
Evellyn memejamkan matanya, hatinya berdoa, semoga semua baik-baik saja. Baru semalam dia membaca ayat yang mengatakan 'seorang hamba tidak akan dikataan beriman jika tidak diuji.'Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan (hanya dengan) berkata, "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji? (QS Al-Ankabut: 2)Evellyn mengambil air wudhu, untuk menenangkan pikirannya, dia lakukan solat dua rakaat.Arkan telihat berdiri di depan loby Rumah Sakit. Evellyn menghampiri dan mengandeng tangan suaminya menuju ruang pemeriksaan. Pemeriksaan sudah dilakukan. Namun, hasilnya masih harus menunggu."kalau dilihat dari pemeriksaan luar istrimu sehat, kita lihat hasil labnya nanti, 2 atau 3 jam lagi sudah bisa diambil," ucap dokter Maura yang memeriksa Evellyn."Oke, kalo bisa bawa hasil pemeriksaan ke rumah, nanti aku di rumah Ibu, kau diundang makan malam juga 'kan?" tanya Arkan pada dokter cantikBab. 27. Oh... Ternyata. Evellyn menemani Lirna, yang tampil cantik dengan rok coklat sepanjang betis terdapat belahan samping dan dipadu kemeja broken white terlihat cantik. Evellyn pun memperkenalkan Lirna pada Mertuanya. "Bos, anak perusahaan yang bergerak di bidang disaner interior bisa mendapatkan tender dan selama ini Miss Faiza ikut membantu, walau hanya lewat virtual. wanita itu tak terjun langsung karna tak mendapat izin suaminya, yang jadi kendala client ingin bertemu langsung dan memaksa." Ervan menjelaskan pokok masalah yang terlihat sangat sepele."Ya Tuhan, masalah sepele, beri penawaran kontrak yang bagus untuk wanita itu, siapa yang tak mau uang jaman sekarang," ucap Arkan menggampangkan. "Memang sepele Bos, tapi wanita itu memiliki prinsip kuat, dia hanya taat pada perintah suaminya yang melarangnya bekerja, berapapun nilai uang yang dia dapat tak sebanding dengan taatnya pada suami, kewajibannya sekarang taat pada suaminya," ucap Ervan. "Beruntung sekali suaminya
Bab 28 . Persekongkolan. Arkan berdiri di dekat reruntuhan, banyak wartawan menunggu dirinya mengkonfirmasi terkait kejadian ini, Ervan sebagai juru bicara menerangkan jika kejadian ini adalah murni kecelakaan.Dia pun menjelaskan semua proses pembangunan, perencanaan teknis, dan pelaksanaan konstruksi sudah sesuai standar keamanan dan standar proyek. Menurut informasi tidak ada korban jiwa, namun dikabarkan ada 1 orang kritis. Mendengar kabar ini Arkan berdoa semoga diberi kesembuhan untuk semua para korabn, karna jika ada korban jiwa harus ada yang di jadikan tersangka karna menyangkut nyawa. Evellyn terlihat cerah setelah mengunjungi ayahnya, perusahaanya sudah kembali pulih, apalagi Aksara memiki kemampuan yang diturunkan ayahnya. Aksara sangat berhati-hati jika berurusan dengan klient, apalagi klient yang baru dia dapat. Ayahnya bergelut dibidang properti, sebenarnya ayahnya menginginkan Evellyn bergabung di kantornya s
Bab 29. Hidup Para Perempuan.Pintu kamar terbuka terlihat penampilan Arkan yang sudah fresh, tampan dan mempesona. Allena tak mungkin melewatkan kesempatan jika suaminya membuka hati untuknya lagi, pikir Evellyn. "Sudah siap?" tanya Arkan lagi. Evellyn tak menjawab dia fokus pada ponselnya setelah menatap damba ada lelaki yang sedang berdiri didekat sofa dia duduk. "Eve... " Arkan masih berdiri melihat ke arah istrinya dan barang-barang di atas meja. "Memberi kejutan untukku rupanya?" ucap Arkan, duduk disebelah istrinya. "Ini bukan aku yang membelikan," ucap Evellyn datar. Arkan mengernyitkan kedua alis matanya. "Ini dari mantan kekasihmu!!" ucap Evellyn dengan wajah murung. "Eve...." Arkan memegang dagu Evellyn dan mendongakkan wajahnya, kedua bola mata mereka saling menatap. "Kamu cemburu?" Arkan masih menatap mata istrinya, dan diangguki oleh Evellyn. Arkan tersenyum sumringah.
Bab 30. Playboy Cap Kadal.Di area Apartmen Ervan memberi penjagaan tiga orang. Satu berada di bagian luar Apartmen, satu di dalam gedung dan satu lagi di area parkir. Mereka menyamar menjadi petugas parkir, claning service dan tukang asongan. "Eve... Mulai hari ini jika ingin bepergian selalu bersamaku, jangan buka pintu siapapun itu kecuali sudah ada janji." Arkan memperingatkan istri saat Evellyn membawakan kopi keruang kerjanya. "Kali ini aku sedang bersaing tender besar, untuk berjaga-jaga saja." ucap Arkan lagi saat dilihat istrinya mengernyitkan dahi. Lelaki tampan itu tak ingin memberi tahu kenyataan yang Sebenarnya khawatir istinya gelisah. "Iya... Sayang...." Evellyn duduk di pangkuan lelakinya mengecup pipi suaminya. Setelahnya bergegas melarikan diri keluar. Arkan tersenyum melihat istrinya berkelit dan terbirit lari. Rumah Tangga ibadah terlama, sebab itu banyak kesenangan juga ujian yang harus dilewati dalam me
Bab 31. Penyusup. Koordinansi yang di lakukan Ervan ditanggapi dengan cepat oleh Pemerintah, Mentri bersama Komjen dan polri yang tak terindikasi ada kaitannnya dengan Mafia melakukan rapat darurat, mereka memindah tugaskan pejabat Negara yang terindikasi melakuakn hubungan dengan para mafia untuk memuluskan penangkapan.Beberapa intel, mereka sebar termasuk menjadi penyusup di dalam lingkaran kelompok Dad. Dalam waktu cepat penyusup dapat berbaur. Semua strategi sudah matang dirancang, tinggal eksekusi. Ervan pun sudah menjadwalkan kapan Arkan bisa bertemu muka dengan Dad dan melakukan kesepakatan. Arkan tak ingin hidupnya tak tenang, oleh sebab itu dia harus mengambil keputusan menemui Dad apapun resikonya."Bos, Dad mau melakukan pertemuan, tapi hanya bertemu empat mata, tak ada pendamping untukmu," ucap Ervan, menyampaikan pesan yang dikirim Dad lewat mata-matanya. "Kapan? " tanya Arkan menghentikan aktifitas tangannya
Bab 32. pertemuan.Arkan memarkirkan mobil di depan club malam sixteen. Lampu berkelap kelip menyemarakkan suasana. Terlihat dua orang bodyguard berjaga di depan pintu masuk.Sebelum keluar dia memperhatikan beberapa titik, terlihat beberpa orang berjaga. Namun, mereka tak terlihat mata karna memang mereka menyamar. Dua orang Bodyguard yang sedanv berjaga memperhatikan mobil yang baru saja terparkir, penasaran siapa gerangan pemilik mobil mewah yang baru saja terparkir. Dengan seksama mereka memperhatikan pintu mobil, menunggu siapa gerangan yang jeluar dari mobil sport itu. Pintu mobil otomatis terbuka ke atas, sepatu sport hitam keluar menapak pada aspal, tak berapa lama penampakan seorang lelaki dengan tubuh berbalut pakaian hitam kontras dengan warna mobil yang digunakan. Arkan mengibaskan jaket yang digunakan dengan kedua tangannya. Kaca mata hitam masih bertengger di hidungnya, sebatang roko menyala terselip di bibirnya. Dari dalam terlihat beberapa wanita memperhatikan keda
Bab. 33. Penitipan Barang "Bos jaringan Dad mengirim kabar, mereka akan menitipkan barangnya lusa. Dari pelabuhan singapura menuju tanjung priok." Ervan melaporkan surat yang diberikan Dad melalui mata-matanya."Skenario sudah dijalankan, tinggal kita tunggu Dad tertangkap, dia sedang berada dijakarta selatan." Ervan terus mengucurkan informasi terkait Dad. "Bos mereka tidak mencuragai cincin yang kau pakai saat itu? " tanya Ervan.Arkan menunjukan jari manisnya, ada guratan bekas cincin melingkar di jarinya. " Aku pakai di jari yang biasa ada cincin ini, mereka pikir cincin itu sudah lama aku pakai. "Kau memang pintar Bos," puji Ervan. "Aku tak butuh pujianmu." balas Arkan cuek, tak menghiraukan wajah Ervan yang seketika masam. ..Saat ini barang titipan sudah berada di gudang milik Dad, yang artinya semua sudah aman terkendali. Dad bahagia bukan kepalang. Dia merayakan keberhasilannya, memasukkan berton-ton narkotika dengan mudah.Music discotik berdentum, susana hingar-bingar,
Bab. 34 Duuhhhh....Setelah melampar pakai itu, Evellyn menaruh kedua tangannya di pinggang lalu mendekati lelakinya yang masih duduk dengan wajah datar. Tanpa aba-aba Ia naik keatas pangkuan suaminya dan menciumi wajah suaminya dangan ganas. "Dasar mesum," ucap Evellyn disela-sela ciumannya pada seluruh wajah suaminya yang hanya diam pasrah. Dia kesal suaminya sering mempermainkannya. Arkan tertawa keras melihat tingkah istrinya. Ting nong... Suara bel berbunyi. Evellyn menghentikan aktifitasnya ia pun turun dari pangkuan suaminya, mengambil hijab berjalan ke pintu depan melihat siapa yang datang. Tanpa menunggu lama Evellyn langsung membuka pintu, tenyata kedua mertuanya datang. Setelah mertua masuk ia mencium tangan kedua mertuanya. Arkan masih duduk ditempat semula. Ayah Ibunya, langsung menghampiri keberadaan Arkan. Lelaki itu pun bangun menghampiri kedua orang tuanya. Namun kedua orantuanya terperanjat kaget, mereka terperangah melihat wajah anaknya juga keadaan disekitar y