... ...
Belle menjalani kehidupan barunya sebagai seorang guru les private bahasa asing. Ia memulai segalanya dari nol, dan meskipun penghasilan yang ia dapatkan tidaklah besar. Belle harus tetap maju dengan hal yang masih bisa ia lakukan.
Kediaman baru keluarga Belle dijadikan sebagai tempat usaha les private sekaligus. Selain itu, Belle juga membuka jasa penerjemah bahasa secara lisan maupun tulisan. Perjuangan Belle tidaklah mudah, Belle harus melakukan promosi besar-besaran agar mendapatkan pelanggan yang lebih banyak lagi.
.
.
.
Belle sedang mengerjakan terjemahan yang ia terima dari para pelanggan mahasiswa perkuliahan. Beruntung lokasi usaha yang ia miliki terletak tak juah dari area kampus dan juga sekolah. Sehinga pelanggannya lebih banyak anak-anak muda-mudi.
Saat istirahat, Belle menonton televise dan melihat isi berita dari luar negeri sebagai penambah wawasan. Wanita cerdas seperti Belle memang tidak pernah puas untuk belajar, itulah kelebihan yang ia miliki.
Dalam berita menyiarkan terjadinya pembunuhan pada pasangan suami istri yang diduga terlibat sindikat kejahatan. Belle masih menikmati ramen instan yang ia beli dari minimarket terdekat.
Ketika sedang mengambil air minum Belle memecahkan sebotol kaca minuman, ketika ia mendengar nama kedua orang tua disebutkan dalam berita.
Belle berlari ke depan televise, dan benar. Kedua orang tuanya mati dalam kejadian pembunuhan tersebut. Kedua orang tuanya menjadi anggota pengedar barang haram dan ketika hampir ketahuan mereka dipaksa mengaku. Alhasil, sang pemilik bisnis haram (narkotika) tersebut memerintahkan para anak buahnya untuk membunuh kedua orang tua Belle.
"Tidak! tidak mungkin..." Belle berteriak histeris dan terduduk lemas.
Tidak hanya di luar negerim berita itu juga tersebar luar di New York. Tentu saja para rekan lamanya bahkan orang-orang yang pernah mengenal Belle juga melihat isi berita tersebut. Berita tentang pembunuhan tersebut tersebar luar di media masa, bahkan media cetak.
Belle juga menerima panggilan dari luar negeri, bahwa kedua orang tuanya akan segera dipulangkan ke New York.
Belle seakan hilang harapan hidupnya, kedua orang tuanya ternyata bekeja sebagai anggota pengedar barang haram (narkotika) ketika berada di luar negeri. Hal itu dilakukan untuk membayar smeua hutang piutang mereka di Negara asal, dan memang penghasilan yang mereka dapatkan sangatlah Fantastik.
***
"MANSION KEDIAMAN JORDAN HERON"
"Tuan, kami sudah memeriksa data keseluruhan anggota yang terlibat pembunuhan tersebut." Ucap salah seorang bawahan Jordan.
"Apakah jasad kedua orang tuanya sudah di pulangkan ke Negara?"
"Yah, tuan. Jasad kedua orang tuan Nona Belle sedang berada di rumah duka. Nona Belle berkali-kali jatuh pinsan saat kedatangan jasad kedua orang tuanya."
Jordan meremas kaleng bir yang berada di tangannya.
"Sial! Mengapa mereka berbuat hingga sejauh ini, tidakkah ada cara yang lebih baik lagi!" Gumam Jordan, yang sepertinya mengetahui siapa saja pelaku pembunuhan tersebut.
Karena beberapa pelaku terlibat berhasil melarikan diri, namun akhirnya tertangkap oleh orang-orang suruhan dari Jordan.
Jordan menatap layar ponsel miliknya, dan beberapa foto Belle sedang berduka ada di sana. Hatinya Jordan sedikit bergetar melihat duka yang sedang Belle alami saat ini. Ia tahu, Belle hanya menghadapinya seorang diri, dan bahkan banyak yang menjauhi Belle. Hanya karena kasus yang terjadi pada kedua orang tuanya tersebut.
***
"Pemakaman Umum Pusat Kota"
Tak banyak yang datang berkabung, bahkan ada pula yang masih saja mencela kedua jasad orang tua Belle.
Belle terus menangis tanpa henti di depan makam kedua orang tuanya. Belle benar-benar seorang diri, dan tak ada yang menghibur bahkan memberikan penguatan pada dirinya.
Sebuah kebenaran yang lebih menyakitkan juga belum Belle katahui.
Sebenarnya kedua orang tuanya telah mengetahui kejadian antara dirinya dan Jordan. Saat mereka menerima kabar tersebut, mereka justru langsung tertangkap oleh orang-orang kejam yang akan membunuh mereka.
Jordan dengan sengajak mengatakan yang sebenarnya melalui rekaman suara di panggilan telepon bersama kedua orang tua Belle. Alhasil, ayah Belle terbakar amarah dan terjadilah pertengkaran dengan para anggota yang baru tiba di kediaman mereka. Akhirnya pembunuhan sadispun terjadi di sana.
Namun, Jordan hanya mengatakan ia telah memecat Belle dan tidak perihal transaksi haram tersebut.
"Ibu... ayah... mengapa kalian harus melakukan hal ini... mengapa..." tangisan Belle pecah lagi, ketika semua orang sudah membubarkan diri.
Dari seberang pemakaman kedua orang tuanya, beberapa pria berpakaian hitam, dengan kacamata hitam juga sedang mengamati mereka. Satu diantara para pria itu ialah Jordan, Jordan datang berkabung untuk kematian ayah dan ibu dari Belle.
"Belle!" Seorang pria tiba di lokasi pemakaman, pria itu ialah Andrew.
"Andrew, bukankah kau sedang berada di luar negeri?"
"Aku kembali ketika mendengar tentang kematian paman dan bibi. Aku turut berduka atas kejadian ini, Belle.." Ucap Andrew prihatin.
"Terima kasih Andrew." Ucap Bell yang masih betah berada di pemakaman mendiang ayah dan ibunya.
"Mulai hari ini tetaplah menjadi wanita yang kuat." Ucap Andrew memberikan penghiburan.
"Maafkan aku Andrew, aku hanyalah anak dari pengedar barang haram.." isak Belle.
"Apapun permasalahan keluargamu, bagiku kau tetaplah Izabelle yang kukenal dulu.."
Andrew merangkul bahu Belle memberikan sedikit ketenangan pada Belle. Setidaknya masih ada yang mempedulikan Belle disaat titik terendah Belle saat ini.
***
Hampir setiap hari, Belle terus datang berziarah ke makam kedua mendiang ayah dan ibunya untuk menyalakan lilin dan menyirami dengan air mawar segar.
Duka yang Belle alami sangatlah dalam, belum lagi rasa malu yang harus ia tanggung sebagai sangsi sosial.
"PERUSAHAAN CARPIO GROUP"
Perusahaan yang bergerak di bidang brand-brand terkenal. Dari mulai brand busana hingga sepatu juga tas dan masih banyak lagi. Namun kekayaan dari Carpio Group masih menjadi nomor dua setelah kekayaan Heron Group.
Sebagai seorang pimpinan yang sangat muda, Andrew tidaklah sebersinar Jordan Heron.
Drrtt... satu pesan masuk...
Andrew masih mengabaikan pesan masuk, karena hal itu sudah biasa sebagai seorang yang penting. Namun, perasaan Andrew sedikit terganggu dengan getar ponsel miliknya. Karena hanya orang-orang tertentu saja yang tahu nomor ponsel pribadinya satu ini.
Saat membuka isi pesan tersebut, Andrew sangat terkejut.
"Hei bajingan! Jangan pernah dekati Izabelle Vedroe, atau rahasia besar keliargamu akan kubongkar!" isi pesan yang tertulis di sana.
"Rahasia? Apa yang kurahasiakan.." gumam Andrew, dan seketika ia membatu.
Ia teringat bahwa keluarganya juga terlibat sindikat kejahatan di luar negeri. Kasus kematian kedua orang tua Belle juga ada hubungannya dengan mereka.
Andrew tiba-tiba berkeringat, padahal suhu ruangan miliknya cukup dingin.
"Mengapa harus melibatkan Belle lagi.." gumam Andrew.
Andrew pulang ke kediaman orang tuanya di mansion megah mereka.
***
"Mansion Kediaman Carpio Family"
"Ayah! Apa yang telah ayah perbuat pada keluarga paman Vedroe! Ayah!" Andrew terus berteriak di sepanjang langkahnya.
Sementara itu ayahnya terlihat sedang duduk menikmati kopi hitam di senja hari ini..
Mr. Caprio
Caprio
"Ayah.."
"Apakah hanya karena keluarga sialan itu, kau sudah berani berteriak di depan ayahmu?" tukas Mr. Carpio, ayah dari Andrew.
"Ayah.. aku butuh penjelasan dari ayah.. apakah ayah juga turut dalam kasus pembunuhan itu?" Andrew terus mendesak ayahnya untuk jujur.
apakah ayah juga turut dalam kasus pembunuhan itu?" Andrew terus mendesak ayahnya untuk jujur
"Jika ayah katakan "Ya" apa yang ingin kau lakukan?" Bentak Mr. Carpio.
Andrew mundur perlahan, ia sangat tidak menyangka akan kejahatan yang telah ayahnya perbuat pada keluara Belle, sahabat berharganya.
****
... ...Andrew menggeleng tak percaya atas apa yang telah ayahnya katakan sore hari ini."Tidak mungkin.. bagaimana mungkin ayah begitu tega membunuh ayah dan ibu sahabat berhargaku!" Andrew menaikan nada bicaranya.Plak! Satu tamparan menghantam wajah tampannya."Hanya karena gadis miskin itu, kau berani membentak ayahmu sendiri! Kau memang sudah tertular sifat miskin dari keluarga mereka!""Keluarga miskin? Bukankah ayah yang menyebabkan kebangkrutan pada keluarga paman Vendroe..""Karena ayahnya hanya tahu berjudi dan menghabiskan uang. Rumah itu sudah menjadi gudang barang bisnis ayah. Kau jangan coba-coba ikut campur!" Peringat Mr. Carpio."Ayah... mengapa ayah begitu kejam... tidakkah cukup bagi ayah membuat kehidupan mereka sulit..""Apakah otakmu sudah bergeser, Andrew? Harus berapa kali ayah terangkan, jika Vedroe memiliki hutang yang sangat banyak!""Andrew, berhentilah membela sesuatu yang kau sendiri tidak tahu jelas!" Timpal Mrs. Carpio, ibu dari Andrew.Mrs. Caprio"Tapi
Dengan sikap dingin dari Belle, ternyata mampu membuat seorang Jordan merasa gelisah dan kian penasaran. Sikap Belle yang terlihat angkuh ketika berhadapan dengan Jordan, tak ada wanita yang berani seperti itu pada seorang Jordan Heron..."Mansion Kediaman Jordan Heron""Paman, apakah Jordan sudah bermain dengan wanita baru lagi? Sepertinya, Jordan sudah mulai sulit untuk kukendalikan." Ucap Ryona pada Mr. Jodhy, ayah dari Jordan."Bukankah kau sudah sekian lama berhubungan dengannya, bagaimana bisa kau tidak tahu semua sifat-sifatnya!""Yah paman. Tapi sikap Jordan sedikit aneh belakangan ini.." ucap Ryona gelisah.Ryona adalah tunangan dari Jordan. Mereka bahkan sudah berpacaran sekian lama, namun Jordan sebenarnya tidak benar-benar ingin menikahi Ryona."Siapa yang ingin kau kendalikan?" ucap Jordan yang turun dari anak-anak tangga."Jordan? Ah, aku hanya ingin tahu, mengapa kau bersikap aneh.." ucap Ryona yang masih terkejut dengan kehadiran Jordan."Tidak ada satupun yang dapat
..."Hei pria kecil, ini adalah wanitaku! Kuharap kau jangan muncul lagi dihadapanku!" Ketus Jordan.Andrew bangkit dari tempat ia terjatuh sembari menyentuh area wajah bekas pukulan dari Jordan. Andrew mulai menyadari bahwa Jordan ialah Jordan Heron, sang CEO tampan juga arrogant."Izabelle, kukira kau wanita yang paling jujur. Tapi ternyata hal sepenting ini kau bahkan sembunyikan dariku!" Ucap Andrew penuh kecewa lalu berbalik pergi."Ini hanya peringatan kecil bagimu. Jangan sampai aku melibatkan seluruh anggota keluargamu!" Ucap Jordan penuh dengan aura ancaman.Belle terdiam dan tidak mengatakan sepatah katapun.Jordan menarik tangan Belle menuju ke dalam mobil miliknya tanpa mengatakan apapun.***"Masih berani merayu pria lain di belakangku?" ucap Jordan, namun Belle hanya diam saja."Izabelle, aku salah telah meremehkan dirimu! Jangan pikir aku akan melepaskanku begitu saja.""Apa lagi yang kau inginkan, tuan Jordan? Bukankah diantara kita sudah berakhir? Mengapa kau masih me
"Mansion Kediaman Jordan Heron"Beberapa orang suruhan dari Jordan menghantarkan Belle hingga tiba di area loby utama mansion. Belle benar-benar terperangah dengan kekayaan Jordan, namun saat ini bukan waktunya untuk kagum pada kekayaan mansion. Belle harus segera menyelesaikan tujuannya."Selamat datang Nona, tuan muda sudah menunggu di taman belakang." Ucap salah seorang pelayan, lalu mengantar Belle menuju taman belakang dan juga terdapat sebuah kolam renang pribadi di sana....Para pelayan langsung meninggalkan Belle di sana, dan menutup kembali pintu demi pintu menuju taman maupun kolam renang pribadi milik Jordan.Jordan hanya mengenakan celana lapisan dalam, dan telanjang dada. Sembari meletakan batang rokok di tangannya, dan menyeringai ke arah Belle.Sembari meletakan batang rokok di tangannya, dan menyeringai ke arah BelleBelle mengepal kedua tangannya, lalu melangkah ke arah Jordan."Tuan Jordan.." Belle tidak ingin menatap ke arah Jordan, ia sangat membenci pria yang ada
Tanpa diduga-duga, CEO tersebut ialah putra dari Mr. Carpio, saudara kandung dari Andrew, sahabat baik Belle.Azkha Carpio, kakak lelaki pertama dari Andrew Carpio."Itu adalah foto keluargaku, dan ini adalah adikku satu-satunya. Kami sangat jarang bersama, dan aku pun baru saja kembali dari Korea untuk menyelesaikan pendidikan manajemen bisnisku."Mendengar hal itu, Belle melemas namun ia tidak boleh lemah. Karena pria yang terlihat baik ini juga terlibat dalam kasus pembunuhan ayahnya dan juga yang telah merampas hak ayahnya. Itulah yang ada di pikiran Belle saat ini."Nona Belle, kuharap kerjasama kita akan berjalan baik."***"Apartemen kediaman Jordan Heron"Jordan dengan sengaja menyediakan apartemen khusus untuk pertemuannya bersama Belle."Bukankah tuan bilang mereka yang merampas milik ayahku, mengapa tuan CEO Azkha terlihat tidak mengenaliku?""Tentu saja, karena yang terlibat ialah ayahnya. Namun, perlu kau ketahui, Azkha adalah anak kesayangan dari Mr. Carpio, kau bisa men
... ..."Mansion Kediaman Jordan Heron""Kau seharusnya berterima kasih padaku, karena aku cukup memahami kesibukan seorang Manager." Ucap Jordan yang sedang berbincang dengan Belle, melalui Video Call.Belle:"Jika tuan Jordan sedang menginginkan kehadiranku, maka dengan senang hati aku akan datang.." balas Belle dengan senyuman sensualnya.Jordan: "Kau hanya besar bicara." Ucap Jordan dengan tersenyum menyeringai.Belle: "Sungguh?" Belle perlahan menurunkan tali tank top yang sedang ia kenakan. Benar saja, Belle tidak sedang tidak mengenakan bra, dan semua payu darahnya hampir terekspos dengan sempurna.Jordan membenarkan cara duduknya dan memandangi sekeliling untuk memastikan tidak ada yang masuk. Jordan berjalan menuju pintu kamar miliknya dan mengunci pintu.Belle: "Dasar pria mesum!" ucap Belle mengejek Jordan dan ia pun tertawa geli melihat ekspresi dari Jordan.Jordan: "BAiklah, buat aku puas hanya dengan perbincangan kita malam ini." Jordan menantang Belle untuk melakukan hal
Jordan sangat geram atas apa yang Mr. Carpio katakan mengenai dipilihnya Belle sebagai seorang manager. Meski begitu, Belle hanya berusaha untuk tetap bersikap tenang dan ingin gegabah. Namun, Jordan sudah terlanjur berucap mengenai hubungan palsu mereka di hadapan orang lain.Jordan mengendarai mobil milik Belle, dan memerintahkan bawahannya untuk pulang terlebih dahulu."Sikap Carpio sangat membuatku rendah dengan pilihanku." Ucap Jordan yang masih merasa geram."Aku baik-baik saja, dan semua pasti bisa kuatasi." Ucap Belle.Jordan menyeringai, "tentu saja kau harus bisa. Namun, dengan meragukan posisimu, sama saja menganggapku remeh dan kecil.""Apakah hal itu yang tuan cemaskan?" Belle menatap ke arah Jordan."Of course. Tidak perlu membawa ke perasaan apa yang kulakukan. Ingat baik, semua kulakukan karena reputasiku."Belle pun menyeringai, "aku tidak akan membawa ke perasaanku, karena semua hanyalah untuk menjaga reputasi tuan Jordan. Tenang saja, aku akan membuat Carpio kalah t
Jordan masih duduk manis diantara Belle dan juga Azkha. Ia seakan tidak ingin beranjak, dan melihat Azkha begitu perhatian pada Belle, membuat Jordan cukup cemburu."Tuan Azkha, apakah Nona manis ini kekasihmu?" Tanya Ryona ingin tahu. Mendengar pertanyaan itu, suasana kian menegang dari sebelumnya."Kami adalah rekan kerja, kebetulan hari ini kami sedang menikmati waktu senggang sembari membicarakan pekerjaan." Balas Azkha gugup, karena tatapan Jordan seakan membuatnya terintimidasi."Really? Tapi kalian terlihat seperti pasangan kekasih." Ucap Ryona."Hanya menunggu waktu saja, hingga tiba saatnya kau akan sangat membenciku.." Belle hanya tersenyum pada Ryona. Ia tahu senyuman Ryona padanya tidak akan bertahan lama,, karena cepat atau lambat rahasia mereka akan terungkap."Sepertinya ucapan Jordan mengenai Belle adalah wanitanya, hanyalah sebatas bualan.. lihat saja, Belle tidak akan bisa kau permainkan lagi..." Azkha pun memikirkan sesuatu hal yang besar di benaknya. Mereka terliha