Share

Kebencian Terhadap Aldo

“Selamat pagi, Pak Angga. Kelihatannya pagi ini segar sekali.” Angga baru saja keluar dari rumah, disambut Chris yang sudah menunggunya di teras lengkap dengan setelan jas formal yang melekat di tubuhnya.

“Pagi,” jawab Angga singkat. Namun itu tidak melunturkan niat Chris untuk sekedar mencairkan suasana dengan tingkat konyol pria itu.

“Silahkan masuk, pak. Saya sudah siapkan mobil terbaik untuk mengantar bapak pergi ke kantor hari ini. Apalagi, melihat suasana hati Pak Angga sepertinya sedang sangat bagus. Apakah anda ingin segelas kopi sebelum sampai di kantor?” ucap Chris lagi.

“Boleh, kita mampir dulu ke kafe langgananku,” balas Angga.

Meski pintu mobil telah ditutup, Angga sengaja membuka jendela mobil ketika melihat sosok istrinya dan juga putri semata wayang mereka—Celva—keluar dari rumah itu.

“Chris, tunggu sebentar,” ucap Angga menghentikan niat Chris yang hendak menginjak pedal gas mobil. Pria itu melirik ke arah kursi belakang mobil dan mendapati Angga keluar dari sana.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status