Share

Melewati Batas

“Maafkan aku ya, aku belum bisa mewujudkan harapan yang sudah kamu nanti-nanti.”

Guratan kesedihan di wajah Nova menunjukkan betapa besar penyesalan yang sedang ia rasakan saat ini.

Di depannya, wajah Angga terpampang nyata. Saat menatap pria itu, ada gejolak rasa bersalah yang membelenggu hati Nova. Apalagi ketika mengingat bagaimana reaksi Angga saat di rumah sakit tadi. Terlihat jelas raut penuh harapan dibalik emosinya yang menggebu.

“Kenapa kamu meminta maaf? Ini bukan salahmu,” balas Angga. Ucapannya terdengar sangat lembut, hingga begitu nyaman saat menelusup ke telinga.

Nova menurunkan pandangannya, tak berani menatap Angga karena tiap kali melihat wajah pria itu, Nova selalu teringat dengan sebuah kenyataan tentang Angga yang tidak pernah ia ketahui sebelumnya.

“Aku tahu saat kita harus melepaskan calon anak kita kemarin, kamu pasti sangat kecewa. Seharusnya aku bisa menjaganya dengan lebih baik. Seharusnya aku bisa mengendalikan pikiranku dan seharusnya aku yang pergi bu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status