Share

Sengketa Buah Hati

Angga menciptakan jarak untuk dirinya dan Nova. Miliknya yang masih berada di tubuh Nova ditarik kasar, menimbulkan erangan perih dari mulut Nova.

Ia memakai kembali celana piyama tidurnya. Beralih melangkah menuju jendela besar dengan pemandangan langit malam yang indah.

“Bukankah kamu yang ingin memantaskan diri sebagai seorang istri? Aku hanya mengikuti kemauanmu. Lantas kenapa sekarang kamu justru memojokkanku?” Ada nada kecewa dalam ucapan Angga. Sengaja ia tekankan kekecewaannya karena tak ingin harga diri sebagai suami turun di mata Nova.

Angga sendiri tak tahu sejak kapan dirinya mulai sering memperhatikan setiap detail tengan Nova. Atas dasar memantaskan diri menjadi sepasang suami istri, Angga hanya perlu memenuhi nafkah lahir dan batin untuk Angga.

Tetapi kini, wanita itu justru menyudutkan Angga dengan pertanyaan konyolnya.

“Salahkah jika aku berharap kita bisa menikmati rumah tangga ini? Aku tidak akan memaksa kamu untuk mencintaiku. Aku hanya minta kamu mengakui bahw
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status