Share

Tanpa Restu

Suasana di ruang makan seketika berubah hening setelah Mark menyatakan sebuah pernyataan yang mencengangkan banyak pihak. Tidak terkecuali Nova yang duduk di sampingnya.

Dahi Nova berkerut heran. Tidak menyangka Mark akan mengucapkan itu disaat mereka telah membuat komitmen untuk menghindarinya.

Tidak hanya Nova, kedua orang tua pria itu juga tak kalah terkejut. Namun masing-masing dari mereka memiliki caranya sendiri untuk mengekspresikannya.

“Jadi, kamu benar-benar sudah menodai Nova dengan nafsumu, Mark?” tanya papa Mark dengan wajah yang sudah berubah jadi merah padam.

Nova khawatir, setelah ini akan terjadi pertumpahan darah antara ayah dan anak. Papa Mark bahkan sampai bangkit dari posisi duduknya. Bersiap untuk melampiaskan emosinya pada sang putra.

“I-iya, Appa. Aku kalah dengan nafsuku sendiri hingga menghamili Nova. Tapi kumohon jangan salahkan Nova. Aku yang memaksanya saat itu dan aku gelap mata,” balas Mark panjang lebar. Pria itu nampak tak takut dengan ancaman amar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status