Share

21. Takdir Bermain tanpa Bisa Dikendalikan

***

Gadis merasa lega karena semalam ia bisa menumpahkan segala kerinduan yang dulu ia enggan katakan pada ayahnya karena ia malu dan canggung untuk mengatakan langsung. Gadis tersenyum melihat wajah ayahnya yang tidak bisa menyembunyikan rasa harunya karena ia mengatakan rindu dan tentunya saat ia mengatakan bahwa saat ini resmi menutup aurat. Gadis menghela napas panjang, hari ini ia dan Mesya akan pergi masjid Camii untuk datang ke perkumpulan komunitas muslim di Jepang. Gadis bergegas pergi agar ia tidak terlalu telat.

“Mesya!” pekik Gadis terkejut.

“Baru bangun?” tanya Mesya menyelidik, belum Gadis menjawabnya Mesya langsung bertanya lagi, “Kamu habis nangis?”

Gadis menghela napasnya dan ia menggelengkan kepalanya. “Memang tadi selepas subuh, aku ketiduran saat asyik membaca buku dan semalam aku nangis karena merindukan keluargaku. Ayahku pun semalam menangis, tapi ayah menangis karena terharu kalau aku sekarang gendutan. Aku gendutan ya?”

“Kamu sekurus ini disebut gendut? Lalu a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status