Share

Bab 23 Pagi Yang Asing

"Enggar." Suara pria bermanik cokelat itu menginterupsi, langkah Linggar kemudian melambat.

Pria itu duduk di ruang keluarga, tatapan teduh tertuju pada wanita yang baru turun dari lantai dua. Ia memasang senyuman, meski terlihat aneh di wajahnya. Kemudian berdiri, menghampiri sang istri.

"Kamu mau ke mana?" Pria itu membuka suara kembali.

Tangan kanan masuk ke dalam saku celana pendek selutut itu. Bajunya pun santai, kaos berwarna krem polos. Tak seperti hati biasanya yang terlihat rapi dan formal. Bahkan rambutnya pagi ini sengaja tak ditata rapi.

Tak mendapat jawaban, pria tiga puluh dua tahun itu kembali bertanya, "Enggar, aku bicara dengan kamu. Kamu mau ke mana?"

Linggar berdehem. "Ke toko."

Wajah wanita itu datar, tak seperti pagi sebelumnya yang selalu penuh dengan senyuman dan sambutan hangat. Bahkan untuk pertama kalinya, tak ada sarapan yang tersaji di meja makan. Wanita itu sengaja turun dari kamarnya saat matahari tergelincir sembilan puluh derajat.

"Kamu ke sana sendi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status