Share

Bab 26 Menyesal

"Mas bekalnya, jangan lupa dibawa."

"Aku taruh bekal di mobil kamu ya, Mas."

"Bekalnya ada di mobil, jangan lupa dimakan ya, Mas."

Suara yang selalu mengalun merdu di telinga Pramudita di setiap paginya. Wanita yang selalu tersenyum manis kala ia turun dari kamar, bahkan menatapnya dengan lembut bagaimanapun tingkah yang sudah ia lakukan.

Semua telah sirna kala ia tak mau menurunkan ego dan gengsi di dalam pikirannya. Entah mengapa ia selalu menuruti isi kepalanya, tanpa mendengarkan nasihat bisikan hati kecilnya. Sebenarnya ia merasa menyesal, wanita itu menjadi memberikan jarak di antara mereka. Bahkan perhatian kecil yang selalu diberikan tanpa ia minta, kini malah menjadi memudar. Tak ada lagi seluruh perhatian wanita tersebut yang ia dapatkan.

Pramudita menggeram. "Kenapa aku selalu mengedepankan ego dan emosiku? Apa yang sebenarnya aku inginkan? Apa kurang dari Linggar selama ini? Dia sempurna, aku menyukai kemampuan yang ia kuasai."

Kilasan bayangan wanita tersebut menimbulkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status