Share

Bab 48 Takut

"Mas Pram, Dik Enggar, Kalian dari mana?" Wanita itu tersenyum miring, menatap pasangan suami istri itu dari atas hingga bawah. "Aku tidak salah lihat, kalian berdua makan malam di sini? Hanya berdua saja?"

"Memangnya ada yang salah, Mbak? Bukannya kamu dan Mas Dipta pun sering makan malam berdua di luar? Lalu, di mana letak kesalahan kita?" Tatapan Linggar mendelik tak suka. "Sekarang kenapa kamu sendirian, Mbak? Bukankah menurutmu pasangan itu selalu ke mana-mana bersama?"

Mata cokelat Gendhis berkilat-kilat, dadanya bergemuruh dengan tangan mengepal. "Pasangan itu saling mencintai, Dik Enggar, bukan hanya salah satu saja yang jatuh cinta. Lantas, jika pasangan tidak ada yang saling jatuh cinta itu namanya apa? Berakting, 'kah? Atau mungkin bersandiwara?"

Linggar membuang napas, memutar matanya malas. "Jika pun belum mencintai satu sama lain, tidak pernah putus asa dan menyerah begitu saja, 'kan? Cinta itu ada karena terbiasa, bukan? Jika sudah saling terbuka, aku rasa tidak akan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status