Share

Bab 56 Masih Ada Keraguan

"Aduh, Mas! Pelan-pelan! Sakit ini, Mas."

"Sabar, kamu tahan sebentar ya. Kurang sedikit lagi ini."

"Mas, cepetan sedikit. Aku sudah tidak kuat lagi."

"Enggar tahan dulu, sedikit lagi hampir sampai."

Linggar mengusap peluh, mengumpulkan seluruh kekuatannya untuk membantu Pramudita menggotong sofa dari ruang kerja ke ruang keluarga. Pria itu beranggapan jika sofa di dalam ruangan kerjanya hanya menambah sesak dan semakin mempersempit ruangan. Maka dari itu meminta bantuan Linggar yang baru saja memasak.

"Di sini saja, Mas?" Linggar kembali mempertanyakan, pria itu menjawab dengan anggukan kepala. "Apa ada yang kurang pas?"

Pria yang sudah berkepala tiga itu menggeleng, terkekeh geli menatap wajah istrinya banjir keringat. Mungkin kecapekan menggotong sofa tersebut yang tergolong cukup berat bagi ukuran wanita. Hati Pramudita menghangat, tak menyangka jika Linggar akan membantunya.

Kenapa jantungku deg-degan seperti ini? Enggar tidak ingin aku mengerjakan sendirian, apa pun pekerjaann
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status