Share

Bab 60 Hangat Bersama, Sebut Nama Orang Lain

"Kamu tidak mau makan dulu, Mas? Masa cuma duduk aja? Kaki kamu tidak capek?" Linggar meletakkan satu kotak nasi ayam goreng di hadapan Pramudita.

Wanita itu paham jika suaminya belum makan siang, terlebih sejak tiba di toko kue hanya duduk dan termenung di dalam ruangan kerja Linggar. Wajah Pramudita murung dan sedikit pucat, tak seperti biasanya. Tampak tengah memikirkan suatu beban di kepalanya. Linggar membuang napas, turut prihatin dengan suaminya yang masih memikirkan keberadaan sang Ibu.

"Makan, Mas," ucap Linggar dengan menyentuh lembut bahu Pramudita. "Kamu kenapa murung seperti itu, Mas? Apa yang sedang kamu pikirkan?"

Embusan napas kasar, Pramudita menoleh kemudian menyunggingkan senyuman tipis. "Tidak ada, aku masih kepikiran di mana Ibu sekarang. Hatiku tidak tenang memikirkan Ibu, Dik. Bagaimana jika terjadi sesuatu hal dengan Ibu? Aku merasa sangat bersalah, Dik."

Linggar menarik lembut lengan Pramudita, mengajaknya duduk di sofa, agar lebih santai dan nyaman. Mengusap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status