Share

Bab 71 Sebuah Pengakuan

"Urus urusanmu sendiri," tegas pria yang tengah sibuk memakai jam tangannya.

Rahangnya tampak tegas, tidak terlalu peduli dengan ratapan melas dari sang istri. Ia malah enggan menoleh, bahkan tatapannya lurus dan tajam. Wanita itu berjalan mendekat, berupaya menggoda dan merayu sang suami. Meski berakhir nihil.

"Mas, aku butuh kamu. Aku butuh dukungan kamu, Mas. Kenapa kamu malah seperti malas untuk membantu dan mendukung istrimu sendiri? Kamu seperti lebih memihak kakakmu sendiri ya?" Wanita itu menudingkan tatapan menyipit.

Pria itu menoleh, tatapannya tajam. "Kenapa? Aku membela mana yang benar. Kamu yang salah, Ndhis. Lagi pula kenapa kamu sampai tega melakukan hal itu? Dia itu adik sepupu kamu, sampai hati melakukan itu semua."

"Dia yang membuat perhatian kamu menjadi jauh berbeda dengan aku, Mas. Aku tidak suka hal itu terjadi. Aku tidak mau! Aku benci jika kamu terlena sama aku," jawab wanita itu dengan nada tak kalah tinggi.

Pradipta memijat keningnya yang tiba-tiba terasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status