Share

22. Di dalam lift pun mencari kesempatan! Dasar murahan!

"Sayang, aku akan menjemputmu nanti sore sepulang kerja, maaf bila tidak dapat menemanimu makan siang."

Suara yang dikenalinya membuat Adelia mulai merasa kesal lagi. Dia memilih berpura-pura tidak melihat. Adelia tahu bahwa Afgan dan Melinda sedang menuju ke arahnya.

"... tapi, aku ingin sekamar denganmu." Ucapan manja dari Melinda membuat darah Adelia semakin mendidih.

Dengan ketus, dia keluar dari meja resepsionis dan sengaja melewati depan kedua sejoli yang membuatnya jijik itu dengan membawa sebuah kotak kardus yang berisi cukup banyak dokumen di tangannya.

"Kalian membuatku jijik. Pergilah mencari kamar bila tidak tahan lagi!" Adelia lalu melirik ke arah Afgan yang terlihat mulai terpancing amarah di matanya.

"Sebagai pemilik hotel, tentunya kamu mempunyai hak atas semua kunci kamar, hati-hati !" Adelia mendekati Afgan lalu setengah berbisik,"Pilih kamar yang tidak punya kamera pengintai!"

Usai mengatakan demikian, Adelia terkekeh lalu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nur Hasanah
duuhhh koin nya boros ,dapetnya susah payah .padahal ceritanya bkn penasaran
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status