Share

23. Makan malam pertama dengan Afgan.

Adelia memandang Edward dengan tatapan penasaran. "Mengapa harus menginap sampai akhir pekan dan apa yang ingin kamu buktikan?" tanya Adelia.

Edward memberikan senyuman hangat lalu menyeka sisa air mata di pipi Adelia dengan jempolnya.

"Aku tidak suka lihat wanita secantik kamu harus menangis seperti ini. Bagaimana bila aku menghiburmu dengan mentraktirmu makan malam? Hmm, kamu berhutang dua cangkir kopi untukku, bukan?"

Edward memangku tangannya di dagu dengan tatapan hangat, membuat hati Adelia mulai berdebar. Dia berusaha menyimpan rasa canggungnya dengan membawa kardus karton menuju ke gudang.

Edward membantu Adelia memasukkan kardus yang tadi dipegangnya ke dalam gudang. "Bagaimana dengan tawaranku? Jam berapa kita akan makan malam?"

Adelia masih merasa tidak nyaman bila harus pulang di malam. Selama ini, pandangan Afgan kepadanya sudah sangat tidak baik, bagaimana bila dia masih pulang malam juga? Hal itu sudah pasti akan membuat Afgan lebih

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status