Share

Bab 84: Tertawa Lepas

Kenekadan Mentari mengantarkannya ke depan rumahnya dua hari kemudian. Feliz yang berada di gendongannya begitu antusias memandangi rumah sederhana neneknya. Dia tahu, orang-orang yang mengasihinya ada di dalam rumah itu.

Mentari menurunkan Feliz agar bisa menarik koper dengan bebas. Feliz bergegas memasuki setapak menuju pintu depan yang terbuka.

"Nene... Nene...." panggil Feliz berpegangan pada kusen rumah. Dia menyeimbangkan tubuhnya untuk menaiki anak tangga kecil.

Ibu Mentari seperti bermimpi mendengarkan suara Feliz. Barulah ketika Feliz membuka tirai pintu kamarnya, dia tersadar.

"Feliz? Benar Feliz?" ucap ibu masih tidak mempercayai penglihatannya.

Bayangan Mentari menutupi Feliz yang mulai mendekati neneknya. Ibu berpaling dari Feliz ke bayangan itu.

"Tari? Tari, kamu sudah pulang?" Ibu bergegas memeluk Feliz kemudian Mentari. Rasanya rindunya terobati.

Mentari merasakan aliran kasih sayang yang luar biasa di dalam hatinya, dari pelukan ibunya. Itu yang dibutuhkannya saat ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status