Share

Bab 85: Ulang Tahun

Argan membaca catatan pada kertas putih bergaris yang ditempelkan di pintu kulkas. Amarah segera terisi penuh bahkan ke dalam tulang-tulangnya. Dia menarik kertas itu dengan kasar lalu meremasnya dan melemparkannya ke lantai.

Dia mengeluarkan ponsel dari saku celananya, membuka Whatsapp dan menggulir mencari nama Mentari, lama tapi belum ditemukan juga. Sudah cukup lama dia tidak berkirim pesan pada Mentari. Namanya tenggelam ke bawah. Dia pun mencarinya memakai bantuan pencarian. Diketikkannya nama Mentari, lalu meneleponnya setelah ditemukan.

Tidak tersambung.

Memang. Ponsel Mentari dalam keadaan mati. Bukan disengaja, tapi setelah tiba di rumah, dia tidak begitu memedulikan ponselnya lagi. Dia bahkan tidak tertarik untuk menggulir Tiktok atau Facebook. Dia sudah bosan dengan kedua aplikasi itu setelah cukup lama berteman akrab dengan mereka selama berada di Jakarta. Dia bahkan tidak tahu kalau paket internetnya telah habis.

Argan baru mengetahui kepulangan Mentari dua hari setelah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status