Share

Mulai Bimbang

"Kok malah melamun?" celetuk Adel.

Viona kaget mendengar ucapan Adel, ia pun tersadar dari lamunannya.

"Aku iri melihat kehangatan Mbak Adel dan Mas Gibran." Viona menjawab dengan pelan.

"Yakinlah, suatu saat kamu akan menemukan teman hidup yang baik untukmu," sahut Adel.

"Aku belum kepikiran kesitu, Mbak. Fokusku sekarang adalah Arka."

"Viona, kamu masih muda. Kamu berhak untuk hidup bahagia. Carilah kebahagiaanmu sendiri. Walaupun kamu tidak bersama Damar, kamu tetaplah adikku."

"Terima kasih, Mbak." Viona sangat terharu dengan perlakuan Adel padanya.

"Apa yang membuatmu memutuskan pindah kesini?" Adel masih penasaran.

"Karena seorang laki-laki," sahut Viona.

"Oh, ada laki-laki yang mau melamarmu. Terus karena kamu nggak suka, akhirnya kamu pergi? Begitu?" Adel berkata seolah-olah ia tahu apa yang terjadi.

Viona mengangguk.

"Kayak Mama tahu saja, sih." Gibran mengomentari pendapat istrinya.

"Kurang lebih seperti itu, Pa. Buktinya Viona mengiyakan. O ya, Viona, kenapa kamu tidak meny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status