Share

Bab 47

“Lho? Ini perusahaannya Nak Putri?” Om Bram Muller tak kalah terkejut.

Aku dan Fiza saling tatap.

“Lha? Fiza Sucipto, kan? Disini juga sekarang?” lanjut Om Bram menatap kami bergantian.

Ya benar. Om Bram adalah papanya Zachy Muller alias Zach. Beberapa tahun silam aku pernah bekerja di perusahaannya sebagai Analisa produk dan keuangan. Aku menjadi tim sepuluh bentukkan papanya Zach.

Lalu, ternyata Om Bram juga mengenal Sisil? Tepatnya Sisil Putri Wijaya?

“Om … kok … kok Putri gak sampai mengetahui kalo Om … haduh, maafkan ya Om. Maafkan Putri …” ujar Sisil yang dipanggil dengan nama kecilnya, Putri, oleh Om Bram.

Om Bram langsung duduk sambil mengangguk-anggukkan kepala beberapa kali. Lalu ia tersenyum, dan tertawa ringan. Pak Kris dan Pak Bambangpun ikut dibuat bingung pula. Sementara aku hanya bisa diam membeku, lebih nyaman tak bersuara. Jadi aku hanya diam. Karena jadi ingat perpisahan malam itu ketika dipanggil oleh ay
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status