Share

Ustaz

Langkahku terhenti kala mendengar lantunan ayat suci dari seseorang yang tidak asing lagi.

“Bukankah itu suara Nak Arfan?” tanya ayah. Bahkan ayahku sudah hafal suara calon menantunya. Ups, aku keceplosan. Untung ayah tidak mendengar.

“Benar, Pak. Itu suara Mas Arfan. Mari saya antar ke luar,” ujar Pak satpam.

“Ayo pulang, Yah! Ini bukan tempat yang layak untuk kita.” Aku menggandeng tangan ayah. Secara tidak langsung, kedua satpam itu mengusir kami.

“Tunggu sebentar, ayah mau lihat calon mantu dulu.”

Sekarang malah ayah yang kepo. Dia tidak jadi mau pulang. Ya Allah, semoga tidak ada yang mendengar ucapan ayah.

Kedua satpam itu saling pandang, “Nanti setelah lihat calon mantu mohon segera keluar, ya, Pak. Karena acara sedang berlangsung, kami yang bertanggung jawab jika terjadi kerusuhan.”

Aku paham dengan ucapan mereka. Sakit, tapi tidak berdarah. Supir angkutan tadi sudah keluar. Semoga dia masih mau menunggu kami. Uangnya saja masih kubawa. Dia tidak akan pulang tanpa uang, bisa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Nah,Syifa...ada request terselubung tuh dari Arfan... Sanggupkah kamu berhijab,Syifa?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status