Share

133. Darah Tinggi

Tidak mudah untuk meyakinkan Queen atas keputusan yang sudah dia ambil, tetapi hal itu tidak membuat Ageng menyerah begitu saja. Ageng merapikan selimut untuk menutupi tubuh polos Queen, dia harus segera kembali karena baru saja sang papa menghubunginya untuk membantu mengurus perusahaan. Keadaan Laras yang belum sepenuhnya pulih membuat Ageng tidak bisa mengabaikan panggilan sang papa begitu saja.

Ageng melabuhkan kecupan singkat di dahi Queen sebagai salam perpisahan. Dalam hati dia berjanji, saat kedatangannya nanti hubungan mereka sudah jauh lebih baik, dan Queen akan bersedia untuk kembali mendampinginya.

Bukan bermaksud tidak menghormati Kartika, kala Ageng hanya berpamitan dengan menghubungi perempuan sepuh itu melalui ponsel, tetapi urusan dengan sang papa memang sangat mendesak. Ageng berharap sang nenek bisa memaklumi tindakannya tersebut, dan masih memberi kesempatan untuk menemui Queen setelah semua urusannya selesai.

Setelah menempuh perjalanan antar kota yang cukup menyi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status