Mobil yang membawa Arum dan Danu sudah tiba di halaman rumah keluarga Wardana. Kebahagiaan dan kerinduan menjadi satu membuncah di hati pasangan suami istri tersebut. Sudah tentu Ardan lah tujuan utama mereka. Tetapi keduanya tidak mungkin mengabaikan Arya Suta dan Laras yang selama ini selalu memberi dukungan dan bantuan agar rumah tangga mereka tetap utuh.Di teras rumah, tampak Arya Suta dan Laras sudah menyambut kedatangan mereka dengan senyum yang merekah. Sementara itu, Ardan berdiri di depan oma dan opanya, terlihat sudah tidak sabar lagi menunggu kedatangan kedua orang tuanya. Begitu mobil berhenti, Ardan berlari menghampiri Arum dan Danu yang baru saja turun.Arum berjongkok dan merentangkan tangan, siap menyambut pelukan putranya. “Ardan, sayang! Mama kangen sekali sama kamu!” Ardan memeluk sang mama dengan begitu erat, seolah tidak ingin melepaskannya lagi. Air mata kebahagiaan mengalir di pipi Arum saat ia merasakan kehangatan pelukan putranya.Rasa bisa dipungkiri jika ra
Suasana makan malam di rumah keluarga Wardana awalnya terasa hangat dan penuh kebahagiaan. Mereka baru saja menyambut kepulangan Arum dan Danu dari London, yang akhirnya kembali bersama demi anak-anak mereka. Namun, momen bahagia ini perlahan berubah tegang saat Ageng, mulai berbicara tentang rencananya untuk berlibur."Mau liburan atau buang waktu untuk menemui Queen?" Pertanyaan Laras terdengar sangat sinis dan ketus. Bukan hanya ingin menunjukkan rasa tidak percayanya kepada Ageng tetapi juga hilanganya dukungan yang selama ini diberikan pada pernikahan putranya tersebut.Sampai saat ini Laras belum bisa memaafkan Queen yang telah menggunakan IUD selama pernikahannya dengan Ageng. Laras merasa apa yang dilakukan oleh menantunya tersebut adalah penghinaan besar kepada kelarga Wardana, seolah benih mereka tidak layak untuk tumbuh dan lahir sebagai manusia.Mendapati tanggapan sang mama yang terlihat secara terang-terangan sudah tidak mendukung pernikahannya dengan Queen lagi membuat
Beginilah nasib pekerja paruh waktu seperti Queen. Beberapa waktu yang lalu, dia mendapatkan banyak pekerjaan secara online hingga bisa menjadi lahan pelarian dari masalah yang sedang dia hadapi. Namun, setelah semua pekerjaan sudah dia selesaikan tepat waktu, dan tidak ada pekerjaan lagi, Queen menjadi pengangguran kembali.Uang bukanlah masalah bagi Queen. Tanpa bekerja pun, dia sudah memiliki banyak uang dari berbagai investasi miliknya. Namun, karena dirinya yang terbiasa sibuk dan bekerja, saat-saat seperti ini justru terasa sangat menyiksa. Tidak tahu apa yang harus dikerjakan, pikirannya dipenuhi oleh Ageng saja, suaminya yang sedang berada jauh darinya.Sebenarnya sejak masih bekerja di percetakan, Queen juga menerima pekerjaan secara online untuk menambah penghasilannya. Dahulu Queen bekerja paruh waktu tujuannya agar bisa memiliki tabungan, sedangkan penghasilan dari bekerja di percetakan bisa dia gunakan untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari.Sampai saat ini beberapa website
Setelah mendengar nasehat dari sang nenek, hati Queen akhirnya terketuk juga. Bukan mengharap keburukan terjadi pada sang mama, tetapi kemungkinan buruk itu tetap ada. Dan di sinilah Queen saat ini. Taksi yang dia pesan dari rumah Kartika, telah memasuki area parkir rumah sakit di mana Rania menjalani pengobatan.Begitu turun dari taksi, Queen merasakan campuran perasaan yang sulit diungkapkan. Ada kekhawatiran, rasa tidak nyaman, tetapi dia tetap berharapan bahwa kondisi sang mama akan semakin membaik.Sekelebat bayangan masa lalu menghampiri benak Queen, saat keluarganya masih utuh dan hidup bahagia. Rania adalah sosok mama yang sangat menyayangi anak-anaknya, dia mendedikasikan waktu dan hidupnya hanya untuk keluarga. Sampai saat ini Queen masih mengingat masa-masa itu, dan kadang timbul dalam hatinya ingin mengulangnya kembali. Queen sadar semua itu tidak lah mungkin terjadi, waktu tidak bisa diputar ulang, dan saat ini mereka telah memiliki kehidupan masing-masing.Dari dalam rum
Seandainya tidak mengingat jika keadaan sang mama saat ini sedang sakit, ingin rasanya Queen segera meninggalkan ruang tersebut. Benak yang sebelumnya Queen paksa hanya mengingat segala kebaikan Rania, kini harus kembali teringat dengan pilihan sang mama yang memilih meninggalkan dirinya sejak masih kecil.“Yang terpenting saat ini adalah kesehatan mama. Jadi … mama jangan terlalu membebani pikiran mama dengan hal-hal yang tidak penting.” Sebisa mungkin Mike mencoba untuk mengalihkan tema pembicaraan Rania.Tampaknya usaha Mike tidaklah mudah. Rania yang sedang bahagia atas kedatangan Queen, begitu terlena dan menjadi kurang peka dengan situasi yang ada.“Terima kasih atas perhatian kalian. Mama ingin memastikan jika kalian bisa saling menerima dan memberi dukungan, terutama … setelah mama tiada nanti,” ucap Rania dengan suara lirih yang membuat Suasana tiba-tiba menjadi sendu.Kata demi kata yang terlontar dari mulut Rania membuat Queen merasa tersudut. Bagaimana tidak, Rania terkesa
“Terima kasih,” ucap Queen sambil melepas sabuk pengaman saat mobil mnike sudah berhenti di depan hotel.Mike menatap Queen yang terlihat sedang sibuk sendiri. Ingin rasanya dia mendekat dan menahan agar Queen tidak keluar dari mobilnya. Pikiran jahat yang terlintas dalam benaknya saat ini adalah membawa kabur Queen ke apartemennya, atau mungkin ke tempat lain di mana tidak akan ada orang yang bisa menemukan keberadaan mereka.“Apa kau menyayangi mama?”Pertanyaan yang Mike lontarkan berhasil menahan Queen untuk tidak segera keluar dari mobilnya. Queen menatap lekat wajah Mike, berusaha untuk mengetahui arah pembicaraan pria yang duduk di sampinnya.“Saya bisa memaklumi jika sampai saat ini kamu masih marah pada mama, dan belum bisa memaafkan ….”“Dengan kedatangan saya saat ini, itu artinya saya sudah memaafkan mama,” sergah Queen dengan nada tegas. “Selama kami berpisah, kami sudah memiliki kehidupan masing-masing. Jadi … bukankah akan lebih baik jika kita tetap menghargai kehidupan
Arya Suta yakin jika dia tidak salah melihat, perempuan yang sedang berjalan dengan Mike Wijaya memang benar-benar Queen menantunya. Selama ini Selo Ardi, tidak bisa mencari informasi yang lebih detail tentang keluarga Surya Wijaya. Orang kepercayaannya itu tidak bisa menembus pada hal-hal yang sangat penting dari lawan bisnisnya tersebut.“Papa sudah lihat sendiri jika Queen sedang bersama pria lain. Mama rasa hal ini bisa dijadikan bukti kuat untuk memisahkan Ageng dari Queen.”Arya Suta terdiam berusaha untuk tetap tenang dan tidak terpancing emosi seperti istrinya. Dia sangat tahu jika selama ini putranya sangat mencintai istrinya.“Kita harus bisa meyakinkan Ageng untuk segera menceraikan Queen.”Bagi Laras, kesalahan Queen terhadap keluarga Wardana sudah terlalu banyak. Tidak mudah baginya untuk memaafkan menantunya itu.Saat melihat foto kebersamaan Queen dengan Surya Wijaya, Laras memang tidak bisa menyimpulkan jika itu adalah sebuah perselingkuhan. Tetapi saat menyaksikan den
Mendapat perawatan kecantikan dari para tenaga ahli membuat Queen dan Naya merasakan kulit yang lebih segar dan bercahaya. Queen menutup matanya, mencoba menikmati setiap sentuhan lembut di wajahnya. Dalam keheningan, pikirannya melayang kepada Ageng, ada banyak pertanyaan yang menjejali benak Queen.sedang apa suaminya itu sekarang?Mengapa tidak pernah menghubunginya lagi?Apakah dia merasakan kerinduan yang sama?Atau mungkin Ageng sudah bahagia bersama perempuan lain?Suara lembut Naya yang sedang bercanda dengan terapis yang sedang melayaninya membuat Queen tersadar dan kembali fokus pada perawatan. Queen ingin terlihat cantik saat bertemu dengan Ageng, meskipun entah itu kapan akan terjadi.Bukan hanya perawatan wajah, Queen dan Naya pun melakukan pijat yang berhasil menghilangkan ketegangan di tubuh mereka. Selain itu pun dua sahabat itu juga melakukan maikur dan pedikur. Tidak lupa Naya mengabadikan semua kegiatannya selama menjalani perawatan. Bisa dia gunakan sebagai status