Share

190. Sebuah Ancaman

Ageng mengemudikan mobilnya perlahan, mata terfokus pada jalanan yang sepi. Di sampingnya, Queen duduk diam, dengan tatap mata yang nanar mengarah keluar jendela. Ageng merasa ada yang sedang mengganggu pikiran istrinya itu, dan sepertinya dia enggan untuk berbagi masalah dengannya.

“Ada masalah?” tanya Ageng di sela-sela mengemudikan mobilnya.

Queen tersenyum tipis, senyum yang tidak mencapai matanya. "Tidak, hanya ngantuk saja," jawab Queen dengan seulas senyum di bibirnya, berharap mampu menyembunyikan masalah yang mengganggu pikirannya saat ini.

Ageng tahu itu bukan jawaban yang sebenarnya, tapi dia memilih untuk tidak mendesak, takut membuat Queen merasa semakin tidak nyaman. Mungkin nanti, atau di lain hari, Ageng bisa menanyakan hal ini lagi. Ageng meraih tangan Queen dan menggenggamnya, berharap mampu memberikan rasa hangat yang mungkin bisa menenangkan hatinya.

Ageng tidak ingin jika ternyata ada salah satu dari sahabatnya yang masih tidak bisa menerima hubungan mereka dan me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status