Share

36. Lagi dan Lagi

Seperti orang yang ling lung, Ageng berdiri di balkon sendiri menatap gelap malam. Dinginnya malam sungguh tidak dia rasakan lagi, hanya panas dan gerah setelah menikmati beberapa kali percintaan dengan Queen. Kini Ageng hanya mengenakan celana training, tampak beberapa tanda merah dan juga bekas gigitan serta cakaran membekas di tubuh kekarnya.

Ageng merasa telah kalah, bukan karena harus membayarkan sisa mahar untuk Queen, tetapi karena dia merasa tidak bisa melepaskan diri dari pesona perempuan yang telah dia nikahi tersebut. Lalu bagaimana dengan Davianna ke depannya? Ageng terlihat bingung dalam menentukan sikap.

Ageng kembali teringat nasihat sang papa sesaat sebelum pernikahanya, nasihat yang seharusnya dia dengar jauh sebelum dia memutuskan untuk membuat sandirwara yang akhirnya sangat dia sesali hari ini.

“Kata istri dalam Bahasa Jawa disebut garwo. Sigaraning nyawa atau kalau diartikan dalam Bahasa Indonesia itu artinya belahan jiwa. Apa yang membuat seorang istri adalah sep
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status