Share

27. Perburuan Fabina Orborox

“Wah, wah! Kalian sigap juga ya,” laki-laki berambut panjang itu terkekeh. Pirang warnanya, dengan mata aquamarine sebagai hiasan. Ada tato aneh di wajah kanan, juga pakaian serba hitam melekat di badan.

Tingginya setara Siez hanya saja sorot matanya menyiratkan kesinisan. Seolah-olah semua yang terlihat merupakan bahan ledekan.

“Tuan, bagaimana?”

“Sepertinya mereka kabur,” jelas Fabina pada sosok penanya.

“Terus kita harus bagaimana?”

“Tentu saja mengejarnya. Aku yakin Kaizer akan sangat berterima kasih nanti. Ayo,” ajaknya dan memacu kuda yang di duduki.

Sedangkan Lucius dan Lucia, dia juga menaiki seekor kuda. Milik pangeran kerajaan Darkas tentunya, di mana Siez pun terpaksa berboncengan dengan sang paman.

Semua terjadi begitu cepat, tak ada keraguan dalam meminjamkan atau dua bersaudara Tenebris menerima tawaran. Mereka sama-sama bergerak menuju utara.

Pinggiran kota yang menjadi perbatasan Darkas dan Orion.

“Apa tak bisa kita hadapi saja?” Lucia yang memeluk adiknya dari belakan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status