Share

26

Bagian 26

            “Pergilah, Az. Pulang ke depan. Sore kembali lagi ke sini bersama Faraz.” Aku tersenyum lebar kepadanya. Betapa sesungguhnya hati ini merasa begitu lega dan berbunga seakan saat remaja jatuh cinta dulu.

            Azka mengangguk. Lelaki itu tak lupa membawa bungkusan besar berisi pakaianku. “Jangan menangis lagi, Mbak.” Lirih sekali dia berucap. Bahkan desauan angin pun kalah halus dari suaranya.

            Senyum di bibir ini terus mengulas, hingga punggungnya yang lebar itu semakin menjauh, lalu menghilang dari balik daun pintu. Sementara, debar dalam dada masih terasa sama. Tetap ada getar spesial yang merambati hingga ke relung jiwa. Naluri sempat mengatakan bahwa ini salah. Namun, tetap saja aku tak dapat mendusta rasa. Bahwa keberpihakkan ini tel

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status