Share

Chapter 130

Marren menggandeng Madya menuju pintu keluar Bandara wisatawan domestik di kota Palembang.

la tertegun saat menatap seorang gadis manis berkulit sawo matang yang berdiri di tengah ramainya penjemput yang memegang papan nama bertuliskan namanya dan ibunya.

"Kak Marren! Ibu Madya!" pekik gadis itu seolah mengenali dirinya dengan akrab dengan senyum ramah.

Walau sempat kebingungan Marren tersenyum membalas lambaian tangan gadis itu dan mengikuti langkahnya yang mulai memisahkan diri dari keramaian orang.

"Kak, perkenalkan saya, Naya, teman baik, Kak Wira," lanjut Naya seraya mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Marren dan bergantian dengan Madya.

"Ternyata benar apa yang Saya pikirkan, kamu pasti teman Wira. Terima kasih, Naya, sudah repot-repot menjemput kami. Tapi, sepertinya mulai sekarang kami akan terus merepotkanmu, Naya," ucap Marren berterima kasih dan tersenyum canggung pada Naya.

Hal itu membuat gadis berkucir ekor kuda itu terlihat tersenyum senang.

"Tidak apa-apa,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status