Share

Bab 55

Sosok cantik yang tak henti-hentinya dan selalu ada cara untuk mengejarku itu tengah menangis dengan suara tangisan yang membuat iba dan terharu siapapun yang mendengarnya. Aku yang mendengarkannya dengan seksama sampai terhanyut dan terenyuh.

Dengan balutan mukena putih di atas sajadah menghadap ke kiblat ia mengadu berdoa dengan isak tangis kepada Tuhan. Begitu aku dengarkan dengan seksama aku paham maksud doa itu. Membuatku berpikir dua kali dan menjadi tidak tega jika harus membatalkan perjodohan itu mengingat perjuangan yang dilakukannya dan kesungguhannya serta ketulusannya mengejarku. Namun logisnya, aku tidak mencintainya. Aku hanya tidak ingin membuatnya nanti semakin menderita karena hidup dan bersama serta mencintai orang yang sama sekali tidak mencintainya.

Agar keberadaanku tidak diketahui olehnya aku segera masuk ke kamar dan melanjutkan tidurku yang perlu ditambah.  

Keesokan harinya seperti biasa aku bersiap berangkat sebelum melakukan rutin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status