Share

Pengujian Sihir

Aku hanya bisa tercekat menyaksikan kilatan pedang yang terhunus ke arahku. Embusan angin akibat kibasan benda tajam itu menerpa wajah ini.

Sesaat lagi pedang itu bakal menebas leherku.

Tring!

Tiba-tiba satu pedang menahan kibasan pedang milik Mazdak.

Daffar!

Laki-laki ini dengan kecepatan yang tak dapat kuindra dengan mata, menggerakkan tangannya untuk menahan pedang itu.

Dan entah dari mana datangnya pedang yang ada di tangan Daffar itu. Yang jelas, pedang itu menahan serangan kilat Mazdak.

Kini dua pedang bersilang itu berada tepat di wajahku.

“Bukankah sudah jelas peraturan? Di gedung ini manusia dilarang mendekat. Bahkan, itu juga berlaku bagi jenis manusia dari penduduk Anbar!” tegur Mazdak tegas.

Mata laki-laki tinggi besar berjubah itu menyorot tajam ke arahku.

“Aku tahu, tapi Anneth beda, aku berharap Kamu dan semua yang ada di sini mendengarkan aku,” bela Daffar dengan tenang.

“Manusia menodai kesakralan gedung utama Anbar ini!” sanggah Mazdak dengan suara mengguntur.

Aku me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status