Share

Rencana Tak Tertebak

“Hah!” seru Allen bingung.

Tapi, aku mendorong punggungnya dengan sedikit penekanan.

Gadis itu segera melompat ke dalam celah sempit yang kini melebar itu.

Aku begitu lega ketika akhirnya kaki Allen tak terlihat lagi.

Ah!

Berbeda dengan celah titik putih yang sebelumnya, celah titik putih di dekat tabir merah ini dengan cepat kembali merapat untuk kemudian menghilang.

Daffar yang mengetahui Allen telah kembali ke dimensi asal, ia menarik tanganku ke arah depan, mendekat ke tabir cahaya merah itu.

“Aku nggak dapat menembusnya, juga tidak bisa menemukan celah lemahnya,” bisiknya lirih di telingaku.

Aku turut mengamati tabir merah itu, tapi tidak tahu harus menemukan satu titik lemahnya dalam bentuk apa.

Sedetik kemudian, aku menemukan satu ide yang begitu saja melintas dalam benak.

Dengan pelan, aku menggulirkan bola cahaya gaib dari genggaman tanganku.

Bola itu menggelinding mendekati tabir cahaya berwarna merah itu.

Waow!

Aku begitu takjub ketika melihat apa yang terjadi di depan mata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status