Share

Sang Pangeran Kegelapan

Aku menekan-nekan pelipis yang mulai berdenyut.

“Aku begitu mengenali gerakan khas manusia itu,” sindir Barkiya datar.

Phuh ...!

Aku nggak tahu apa penduduk Ardasyr mengalami cenat-cenut di pelipis jika mendadak pusing karena kalut. Tapi, aku memang bukan orang Ardasyr, meskipun kabarnya dulu aku pernah tinggal lama di sini.

Aku mengangkat pandang, dengan takut-takut menatap Barkiya yang ternyata tengah menatapku dengan tajam.

“Apa kekuatan itu tidak bisa ditutup kembali?” tanyaku penuh harap.

Barkiya menatapku tanpa ekspresi.

“Bisa,” ucapnya singkat.

“Jika Kamu bisa menghidupkan Hirah kembali,” sambungnya dengan nada cepat.

Agh!

Aku seperti terlempar ke dalam jurang keputusasaan yang tak berujung.

“Anneth, Kamu nggak bisa mundur kembali ke masa lalu, mau nggak mau, suka nggak suka, Kamu harus menghadapi takdirmu,” ucap Yarim dengan lembut.

“Sudah terlambat, Anneth, Kamu bisa melakukan keinginan khayalmu itu dengan menjauh darinya di hari pertama Kamu bersinggungan dengan kekuatan Anb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status