Share

Air dan Api

"Uda, itu SMA Nda!" tunjuk Dinda sambil menepuk punggung Fahri yang sedang mengendarai motor tua peninggalan ayah Dinda.

"Nggak nanya," ketus Fahri, walaupun ia sempat sekilas menoleh ke arah bangunan yang dikelilingi pohon flamboyan yang tengah berbunga. Warna oranye dari bunga yang tengah mekar terlihat kontras di tengah kabut yang masih menggantung pagi itu.

"Ini Nda juga ngasih info, jadi nggak butuh Uda nanya," sahut Dinda dengan santai.

Fahri mendengkus, ia masih kesal karena Dinda memaksanya ke luar rumah menggunakan sepeda motor tua milik ayah Dinda. Padahal Fahri enggan mengendarai sepeda motor di udara yang dingin pagi itu.

"Biar dilihat orang mesra, Uda. Kan kita pengantin baru," alasan Dinda sebelum mereka berangkat tadi.

"Apanya yang mesra, mana nggak bisa dibawa ngebut gini," rutuk Fahri yang merasa kesal dengan laju motor yang agak tersendat-sendat karena tidak pernah diservis itu.

Lalu tiba-tiba Dinda memeluk dan menempelkan kepalanya di punggung Fahri dengan ter
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status