Share

Bibit Bucin

Fahri begitu suntuk mendengarkan presentasi laporan penjualan bulanan dari staf marketing. Hari pertama puasa diisi dengan meeting bulanan, membuat Fahri merasa begitu tersiksa menahan kantuk. Sebuah pesan masuk ke ponsel, membuat kantuk Fahri sedikit mereda. Terlebih lagi pesan itu dari Dinda. Gegas ia membuka dan membaca pesan dari istrinya itu. Begitu pesan ia baca, Fahri terpaksa mengulum bibir menahan geli. Seperti biasa, istrinya itu selalu saja mengirimkan pesan absurd.

"Lagunya—" Fahri tak lagi dapat menahan tawa geli setelah membaca ulang pesan dari Dinda.

"Iya, Pak?" Staf marketing yang tengah memaparkan laporannya menjeda saat mendengar gumaman dan tawa pelan Fahri.

Fahri yang terlalu asyik memikirkan kalimat balasan untuk pesan Dinda, masih senyum-senyum sendiri menatap layar ponselnya. Tak menghiraukan tatapan mata peserta meeting yang telah beralih ke arahnya.

"Maaf, Pak." Fia—Manager penjualan di kantor Fahri— menggeser pelan tabletnya, menyenggol lengan Fahri.

"Ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status