Share

Sakit

"Jadi, kenapa Nda kayak ayam sakit begini?" tanya Fahri setelah mereka tiba dirumah. Entah angin apa, Fahri menyeduhkan teh dan menyuguhkannya untuk Dinda.

"Uda korban iklan, ya?" Akhirnya celetukan asal bicara itu meluncur dari bibir Dinda.

Dalam hati Fahri tersenyum, meski tampilan luarnya masih memasang wajah datar. Masih saja ada sedikit gengsi ia rasakan untuk bersikap manis terhadap istrinya itu

"Udah nggak usah mutar-mutar lagi ngomongnya. Kenapa dari tadi diam nggak jelas kayak gitu?" cecar Fahri.

"Uda janji nggak marah, ya." Dinda memanyunkan bibir. Kesal, cemburu, dan sedih kini bercampur dalam hatinya.

"Nggak janji."

"Ya udah nggak jadi Nda ngomong." Dinda bangkit dari duduknya hendak kembali ke kamar.

"Eits! Nggak semudah itu Markonah!" Fahri menarik tangan dan tubuh Dinda, sehingga Dinda terduduk di pangkuan Fahri. Dalam jarak sedekat itu, Dinda tak mampu mengontrol detak jantungnya saat Fahri menatapnya lekat. Ada rasa aneh yang menjalar dalam hatinya. Ini bukan kal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status