Share

Perhatian Fahri

Dinda masih sesegukan saat merasakan Fahri kembali duduk di tepi ranjang, menarik tangan yang sejak tadi menekan perutnya perlahan, lalu menempelkan sesuatu yang terasa hangat ke perut Dinda. Dinda membuka matanya yang terasa bengkak, melirik ke arah perut untuk mencari tau benda yang ditempelkan Fahri, ternyata benda itu sebuah botol kaca berisi air hangat. Nyeri di perut Dinda sedikit berkurang, bukan hanya karena botol berisi air hangat tersebut, tetapi karena perhatian yang diberikan Fahri.

"Makasih, Uda. Jadi agak enakan," ucap Dinda dengan suaranya yang masih serak.

"Butuh obat, nggak?" tanya Fahri saat melihat Dinda mendongak menatap dengan mata dan hidung bengkak.

Dinda menggeleng.

Lalu tanpa diminta, tangan Fahri mengusap pelan dengan sedikit pijatan lembut punggung bagian bawah Dinda. Membuat rasa nyeri yang Dinda rasakan makin berkurang.

"Dulu Teh Priska juga suka sakit pas datang bulan, ya, Da?" tanya Dinda lirih.

Fahri menghentikan pijatannya sembari mengernyit. "Bi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status