Share

Sesal

Priska terkesiap manakala melihat sosok yang membuka pintu ruangan tempat ia menunggu. Baru saja ia hendak membuka suara, sosok itu lebih dahulu menyapa, dengan ekspresi datar, dan tatapan dingin meski bibirnya menyunggingkan senyum. Di belakangnya, perempuan yang tadi menemui mereka turut mengiringi dengan senyum gugup.

"Selamat siang, Pak, Bu," sapa Fahri dengan gaya formal. Dia menarik kursi, duduk di seberang meja berhadapan dengan kedua suami istri itu. Fahri mati-matian menahan gejolak perasaan yang terasa mengiris-iris tatkala berhadapan dengan perempuan yang telah menjadi masa lalunya itu. Wajah yang dulu selalu mewarnai hari-harinya itu terlihat sendu, tak seceria dulu. Fahri lekas-lekas memfokuskan tatapan ke arah lelaki yang duduk di samping Priska.

"Saya bingung, kenapa dp yang sudah saya setorkan malah ditransfer balik ke pihak lain!" sembur lelaki yang duduk di samping Priska, mulai bersuara dengan nada tinggi. Wajahnya yang memerah jelas memperlihatkan amarah.

"Manaj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status