Share

Rindu 10.b

Selesai makan, aku dan Abang menonton di lantai dua. Chacha ikut duduk di antara kami. Aku menyisir rambut Chacha yang panjang. Kuikat dua lalu kukepang. Chacha bercermin dari kaca kecil. Dia komplain tidak mau diikat begitu.

“Chacha maunya. Semua,” katanya dengan peragaan tangan yang seolah membuat lingkaran besar. “Dali atas sampai bawah.”

“Oke, mudah je.”

“Tante kayak upin-ipin.” Chacha terkekeh.

“Ayam goreng? Betul, betul, betul.” Chacha semakin terpingkal.

Kuganti gaya rambut Chacha menjadi kepangan dari atas sampai bawah. “Comel awak, Cha. Bak gadis desa lah.”

“Tante bicala apa.”

“Kamu kok cadel terus sih, kapan bisa bilang R. Zikri perasaan udah bisa bilang R, umur segini. Eh, tapi orang sana gak jelas sih R nya. Iya kan, Abang?”

Bang Rasya yang sedang melihat ponsel diam saja.

"Abang?"

Dia melirik. “Hm?” Alisnya terangkat.

“Sedang apa sih? Chat-an sama Aisha?”

“Tak, teman Abang di Amerika.”

Aku lanjut memainkan rambut Chacha. Abang menyimpan ponselnya dan ikut mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tini Wartini
Kpn Alina bahagia ...seikhlas apapun akan merasa kecil hati klo blm puny anak sendiri...Kpn ni author bikin hamil Alina...d rawat bareng" sm Aisha..
goodnovel comment avatar
I. Fitria.N
aku kira alina hamil waktu nunjukin foto di hp nya..kirain foto usg gitu..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status