Share

Rindu 11.a

Pov Alina

Aku tahu, Bang Rasya hanya tak ingin melihat gurat kesedihan di wajahku, jadi dia menawarkan solusi yang sesungguhnya tak mungkin.

Dia mengajakku pulang ke KL dan menjalankan program bayi tabung. Padahal waktu, tubuh, dan hatinya sedang terbagi.

Menjalankan program bayi tabung dalam kondisi berbagi suami ... Oh, tidak. Aku tak akan siap. Takut ujung-ujungnya malah gagal. Dan itu pasti akan membuat lebih terluka.

Dua minggu sebelumnya mungkin aku bisa mengalihkan perhatian dari pikiran-pikiran negatif, karena GAR sedang sibuk menyambut tahun baru. Tapi kalau di sana, meski beda rumah, rasanya belum bisa.

"Abang ada rencana. Nak buat dekor rumah baru." Pria ini bicara sambil mengusap kepalaku. "Nak abang penggal rumah itu sekaligus halamannya. Lalu abang buat pagar tinggi. Next, adik tak kan bisa lihat Abang masuk ke gerbang rumah Aisha. Pun sebaliknya."

Aku yang sedang tidur berbantalkan paha abang menimpali, "Jadi kami tetap di rumah itu. Tapi abang nak dibuat jadi du
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status