Share

Rindu 12.a

Pov Teuku Arasya

“Abang, mari berpisah!” Alina bicara dengan nadanya yang lemas. Ada keputusasaan di sana.

Aku terbatuk-batuk. “Jom!” jawabku tak kalah lemas.

Alina terlihat sedikit mengulas senyum. Bukan senyuman bahagia melainkan senyum miris.

“Baiklah, biar saya yang menggugat ke pengadilan.” Rautnya datar.

“Tak perlu repot-repot. Tunggu Abang je.” Aku menjeda. Meminum air di meja, dan menyimpannya hati-hati. “Tunggu Abang mati.” Aku terbatuk lagi.

Kuraba tenggorokan yang semakin sakit.

Alina mengernyit. Alisnya hampir bertautan. “Saya bukan sedang membuat lelucon. Saya serius.”

Aku mengangguk yakin. “Abang serius pun. Paru abang sudah cedera dari dulu. And Abang sekarang terkena covid. Tinggal tunggu mati lah.” Aku terbatuk lagi.

Setelah hampir sepuluh bulan aku terhindar dari wabah itu, ternyata sekarang terkena juga. Aku memang tak bisa hanya diam di rumah, selalu ada keperluan yang mengharuskan keluar. Apa lagi November ini lonjakan kasus sedang tinggi. Sampai seribu p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tya Muyukami
apa gak lihat aneh karna Rasya sama Aisha masih jaga jarak begitu..jelas bangeet beda kasih sayang dan perhatian yg di berikan sama Aisha dan Alina..
goodnovel comment avatar
Uly Muliyani
Rasya sebenarX lbh cinta pd Alina dripd Aisyah...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status