Share

Rindu 15.b

“Sejak kapan ngikutin?” Aku langsung melingkarkan tangan di pinggangnya.

“Now.”

Aku menyembunyikan wajah di dada kanannya, dekat ketiak.

“Zikri kat mana?” Abang melihat sekeliling.

“Di bawah sama Mita.”

“Hmmm.” Dia mengatupkan bibir. “Nak apa kita sekarang?”

“Nak cicipi masakan saya.”

“Jam dua, or jam tiga, boleh tak? Perut Abang dah penuh pun.”

Aku meruncingkan bibir. “Oke, je.”

Kami melanjutkan jalan ke kamar. Abang menghempaskan tubuh di kasur yang amat nyaman itu.

“Rindu sangat Abang tidur kat sini.” Dua tangannya terlentang.

“Hospital kasurnya tak empuk ya.”

“Tak,” jawabnya sambil melihat plafon.

Aku membuka kerudung dan abaya, lalu duduk dekat Abang.

“Ni baju yang terakhir Abang beli kan?”

“Hmmm.”

“Cantik sangat.”

“Apanya yang cantik?”

“Dressnya.”

Aku mendelik malas.

“Adik belum cakap siapa lelaki di video.” Abang duduk dan menatap serius.

“Kan sudah saya bilang, itu teman.”

“Ya, siapa nama kah? Tinggal kat mana? Kenapa cakap dengan awak sambil jalan … hmmm
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status