Share

Rindu 18.b

Aku berjalan cepat menyusuri tangga. Sejenak menarik diri dari mengurus Aisha. Kutitipkan istri pertama itu pada Devina dan Azka, sementara aku harus melihat dulu keadaan Alina.

Pintu kamar kubuka dengan perlahan. Terlihatlah dia di sana. Duduk memeluk lutut di atas bed. Memakai kaus dan celana selutut. Alina tak menangis tapi rautnya kacau.

"Sayang." Aku mendekat. Duduk di depannya.

"Apa ada perlakuan berbeda pada saya dan pada Aisha?"

"Maksudnya?"

"Kenapa Aisha cepat hamil dan saya tidak?"

Aku menghela napas. "Perlakuan berbeda...? ya ... ada. Dengan awak abang selalu berusaha agar cepat hamil. Dengan Aisha abang usahakan agar tak hamil. Itu berbeda kan?"

"Oh, iya. Aisha tetap hamil dan saya tetap tak hamil karena saya tak subur kan?"

"Bukan begitu maksud Abang, Sayang. Hamil itu kehendak--"

"Saya sudah sabar, Bang." Dia memotong. "Saya terima kalau saya memang tak subur. Tapi usaha kita untuk program bayi tabung kenapa selalu dipending? Dulu tunggu usia 35, tapi Aisha kembali. Sete
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Uly Muliyani
udah tamat kah??up date lg dong ceritaX ...
goodnovel comment avatar
Uly Muliyani
Rasya pusing tujuh keliling...yg satu gak mau hamil..yg satiX lg pengen hamil...dan dua2X ngambek...
goodnovel comment avatar
Tini Wartini
Syedih aq....serba membingungkan....Hany satu sabar & ikhlas tuk kedua istri..tp sulit tuk d kakukan..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status