Share

Bab 22.2 | Tantangan

Bandi berdiri. “Lancang kau! Kau mengerti apa yang kau ucapkan Putri Vivian?”

“Justru karena aku mengerti apa yang aku ucapkan, makanya aku memohon langsung kepada Paduka Raja Primadigda,” jawab Putri Vivian.

Raja Primadigda memberi isyarat agar Bandi tenang. Bandi mengambil napas dan berusaha untuk tenang. Putri Vivian masih dalam posisinya, seolah-olah apa yang menjadi keinginannya harus dipenuhi, kalau tidak ia tidak akan beranjak dari tempat ia berdiri.

“Kau tak perlu khawatir. Lembah Biawak bukanlah daerah yang strategis. Meskipun mereka menguasai perbatasan, mereka hanya akan membuang-buang energi,” ujar Raja Primadigda, “maaf, aku tak bisa meminjamkan Pedang Penakluk Naga kepadamu.”

“Kenapa paduka? Apakah Paduka Primadigda tidak percaya k

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status