Share

Lelaki Tak Berguna

Berhari-hari kemudian, Aram sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumahnya.

Kenzie pun telah tahu soal apa yang menimpa Aram. Tentu saja bocah itu lagsung menangis setelah mengetahui bahwa Aram tak bisa berjalan lagi.

“Tidak apa-apa, Om. Nanti kalau Om sudah terapi dan kaki Om sudah bisa jalan lagi, kita akan lomba lari.”

Aram tersenyum mendengar Kenzie yang menghiburnya.

Kini, mereka sedang berada di ruang keluarga yang ada di rumah Aram.

Riana sibuk membantu memasak di rumah itu, kemudian menghidangkannya di atas meja makan.

Setelahnya, Riana menghampiri Aram sambil memberikan secangkir teh hangat.

“Hati-hati. Tehnya masih panas.”

“Terima kasih, Riana.” Aram menerimanya sambil melempar senyum tipis.

Riana mengangguk, tersenyum dan duduk di sofa yang ada di samping kursi roda yang Aram duduki.

Perlahan Aram menyesap teh itu, kemudian ia tersenyum.

“Apa pun yang dibuat oleh tanganmu selalu terasa enak,” komentar Aram.

Riana tersenyum lagi. Sementara Kenzie berlari ke mobil Aram untuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
yg sabar Aram .klo g cpt d obatin nanti kaki nya Riana cacat belang .gpp d bantu oleh Mahesa tuk mengobati nya ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status