Share

Tidur di Ranjang yang Sama

Pagi ini Riana datang ke rumah Aram untuk mengantarkan masakan buatannya.

Meskipun di rumah Aram ada beberapa pembantu yang bisa membuat hidangan apa pun, namun Riana tahu kalau Aram lebih menyukai masakannya.

“Kau jadi berangkat ke Jerman, lusa?” tanya Riana pada Aram, sambil tangannya menuangkan makanan di piring.

Aram sendiri duduk di kursi roda, namun posisinya menghadap meja makan.

“Jerman?” ulang Aram.

“Iya. Bukannya lusa adalah jadwalmu berangkat ke Jerman dengan asistenmu untuk melakukan terapi di sana?” Riana mengingatkan.

Aram tersenyum hambar, kemudian mengangguk.

“Benar. Aku akan berangkat lusa nanti.” Senyum di wajah Aram menyiratkan kepahitan.

Sambil melahap makanannya, Aram melamun sendiri.

“Bagaimana aku memberitahu Riana kalau sebenarnya kepergianku ke Jerman hanya akan membuahkan kesia-siaan. Semua terapi yang akan kulakukan nanti akan percuma karena kakiku lumpuh selamanya,” batin Aram bingung.

“Kau harus semangat. Aku akan membantu membereskan barang-barangmu ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mardiati Badri
aq tau cerita ini dah tamat. tp utk anak seusia kenzie sebenarnya sdh bisa diberi pengertian tentang suami istri. walau blm mengerti tp sdh bisa diterangkan bahwa pp n mm nya bukan suami istri jd tabisa tidur sekamar.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status