공유

Kembalinya Gustav

Setelah transfusi darah itu, keadaan Kenzie berangsur membaik. Hati Mahesa an Riana sama-sama mendesah lega karena anak semata wayang mereka kini telah sadarkan diri.

“Kubilang juga apa. Kenzie itu anak hebat. Dia akan baik-baik saja,” kata Mahesa sambil duduk di samping ranjang Kenzie dan tersenyum pada bocah kecil itu yang saat ini sudah sadarkan diri.

Riana mengangguk tersenyum. Kemudian menciumi tangan Kenzie sembari menggenggam tangan mungil itu.

“Mama kok menangis?” Kenzie mengernyitkan alis melihat Riana yang mengusap pipinya yang basah.

“Mamamu takut kau kenapa-kenapa. Dia sangat mengkhawatirkanmu,” jawab Mahesa.

“Mama jangan menangis. ‘Kan sekarang aku sudah sembuh. Aku baik-baik saja Ma. Jangan khawatir,” ucap bocah itu dengan polosnya.

Riana mengangguk. “Iya sayang. Mama terlalu takut saat terjadi hal buruk pada Kenzie. Makanya Mama menangis. Lain kali, Kenzie harus hati-hati ya. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi.”

Kenzie menganggukan kepala. Bocah itu sudah
잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status