Share

Ambil Darahku demi Anakku

Setelah selesai, Kenzie pun berseru senang dan menutup buku tugasnya.

"Terima kasih Ma, terima kasih Pa, sudah membantuku menyelesaikan tugas dari ibu guru."

"Sama-sama, sayang." Riana mengusap kepala Kenzie, tersenyum melihat putranya yang tak terasa sudah sebesar itu.

"Sore nanti Mama masak nugget kesukaanku kan?" Kenzie bertanya pada Riana.

Sementara Riana langsung menepuk jidat.

"Ya ampun, Mama lupa beli nugget kesukaan Kenzie. Maaf, sayang. Tadi pagi Mama pergi ke supermarket, harusnya Mama juga beli nugget itu, tapi sampai di sana Mama malah lupa."

Kenzie mendesah kecewa.

Sudah sejak kemarin ia berpesan pada Riana untuk di masakan nugget kesukaannya.

"Ya sudah, tidak apa-apa Ma. Lain kali saja. Mama kan lupa, tidak sengaja."

"Nuggetnya beli di supermarket yang dekat dari sini kan? Kalau begitu, biar Papa saja yang belikan." Mahesa berkata.

Membuat bola mata Kenzie berbinar senang.

"Serius, Pa?"

Mahesa mengangguk, lalu mengusap pipi putranya.

"Kau bereskan dulu semua bukumu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status